WHY INBOUND?

Kenapa harus Inbound?

Kalo katanya Simon Sinek..always Start with WHY..

Selalu mulai dengan Kenapa..

Pernah baca tulisannya Seth Godin di buku ke 7 nya..
Ini buku sudah jadul banget sebenarnya th 2005..tapi esensi dari buku ini seolah bisa mengantisipasi apa yg akan terjadi beberapa tahun kedepannya

The Power of Telling Authentic Stories in a Low-Trust World

Story...di jaman kini-now memiliki kekuatan yg sangat powerful dalam marketing

Audiens atau market suka sekali akan cerita..

Dari cerita mereka mengenali tokoh-tokoh dengan masing-masing karakternya

Masing-masing tokoh dalam cerita memiliki peran

Dan BRAND adalah tokoh-tokoh dibalik kekuatan cerita tersebut

Ada tokoh yg mengambil peran penting dalam cerita, ada figuran ada cameo..semua akan dinilai dari pentingnya peran yg dimainkannya

Kepiwaian sang marketers menuliskan cerita dan membuat audiens mempercayai cerita tersebut akan menentukan seberapa mahal tokoh yg ada dalam cerita tersebut dihargai

Sebuah asbak merah polos mungkin hanya dihargai 10ribu bahkan kurang

Namun..asbak merah dengan logo setan merah dan tulisan Manchester United bisa dihargai 500ribu bahkan satu juta rupiah..

Meskipun bahannya sama

Jaman digital membuat cerita amat sangat mudah menyebar

Beruntung jika BRAND kita ditokohkan sebagai peran utama, sebagai pahlawan dan penolong

Sebagai marketers kita memang bebas menuliskan cerita dan berharap Brand kita di posisikan persis seperti apa yg kita ekspektasikan

Namun apa yg ada dipersepsi audiens sama sekali diluar kendali kita

Kepiawaian kita dalam membawakan cerita dan kemampuan dalam mempe garuhi audiens sangat menentukan apakah nantinya BRAND kita ditokohkan sama persis seperti harapan

Apakah melenceng sedikit bahkan jauuh..

Aaahh tapi kan GOOD NEWS or BAD NEWS kan tetep NEWS Mas..tetep diberitakan..tetep diceritakan..tetep terexpose

Beneerr..

Anggapan itu boleh kita anut dengan catatan.. selama kita juga punya kemampuan menginfluence market..merubah persepsi pasar itu boleh

Dengan resiko masing-masing

Jika image antagonis sudah melekat dengan sangat kuatnya dibenak audiens maka akan susah sekali merombak koneksi antar neurons di otak audiens

Apalagi jika persepsinya sudah ter-myelinasi

Sudah terpatri sangat kuat di benak audiens

Bayangkan jika sampe jaman kini-now kita masih full sebagai penganut Outbound Marketers..yg masih doyan jualan frontal di sosmed

Isi postingan tiap hari jualan.. ndak ada VALUE lebih yg kita tawarkan ke teman selain mengharapkan mereka membeli dari kita

Looh kita kan bisnis kan butuh juga jualan

Iya pasti lah kita jualan..tapi ya jangan sampe image 'bakul'..image spammer tersemat kuat di kita

Bukan jualannya yg kuat..tapi VALUE nya yg kuat

Ketika mereka sudah menyematkan BRAND kita sebagai BRAND dg VALUE yg amat kuat..jadinya mereka akan mau mengeluarkan duit mereka demi merasakan value dari kita

Dari sini kita akan melihat persepektif yg sama sekali berbeda

Image bakul akan membuat kita mengumbar barang dagangan

Namun jika kita dipersepsikan sebagai VALUE OWNER yg kita umbar dan tebar adalah VALUE

Inbounder atau Inbound Marketer mengharuskan Anda menebar VALUE bukan dagangan

Perbedaannya tipis sepertinya tapi bedaa banget dampaknya

Jika obral dagangan bisa jadi Anda akan ditandai dan dibenci

Namun jika Anda menebar VALUE Anda akan makin dicari dan dicintai

Padahal niatnya sama2 jualan loh..

Esensi dari Permissive Marketing nya Seth Godin memang bagaimana kita minta ijin berjualan sebelum jualan

Dan memilih orang yg bener2 mau dijuali dan membutuhkan barang kita untuk dijuali

Cara meminta ijin nya dg membayar dg VALUE didepan..

Itu style nya Inbound Marketing..

Penulis : Saiful Islam ( Pakar dan Praktisi Inbound Marketing)
Dikutip Dari Telegram : Inbound Strategy

0 Response to "WHY INBOUND?"

Posting Komentar