Apa itu Funneling Marketing?
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, secara sederhana funnel dapat diartikan sebagai saluran (semacam corong) dengan bagian atas yang lebih lebar dibanding dengan bagian bawahnya. Dalam pengertian bisnis sebenarnya juga tidak terlalu berbeda. Funnel atau funnel marketing dalam bisnis terkait dengan proses yang ditempuh sebelum akhirnya barang terjual atau bahasa sederhananya sebuah proses untuk merubah visitor (prosfek) menjadi pelanggan loyal anda.
Mengenal Funnel Marketing
Dalam penjualan online, tindakan pembeli tidak selalu terkait dengan pembelian. Ada kalanya pembeli hanya akan mendaftar pada website anda atau hanya sebatas berkunjung atau hanya sebatas bertanya-tanya via whatsapp. Salah satu strategi tersebut adalah funnel Marketing. Konsep ini menjelaskan beberapa tahapan yang akan dilalui pembeli sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli dan apa yang harus dilakukan penjual untuk “lolos” dalam tiap tahapan tersebut.
Tahapan Funnel Marketing
Dalam funnel marketing, dikenal beberapa tahapan sebelum akhirnya seorang visitor atau leads berubah menjadi pelanggan. Berikut ini tahapan-tahapan yang terdapat dalam funnel marketing:
Tahap pertama
Pada tahapan ini adalah bagaimana Anda mengedukasi leads prosfek Anda mengetahui tentang siapa Anda, dan Anda memberikan banyak edukasi yang bermanfaat sehingga banyak dari audiens/leads Anda mulai memahami manfaat-manfaat dan sedikit mengerti tentang masalah mereka. sehinga kemudian akan mengontak Anda melalui Chat Whatsapp statusnya meningkat dari audiens menjadi visitor. Untuk audiens dapat berubah menjadi visitor, arahkan ia untuk mengetahui keberadaan usaha Anda melalui social media marketing, search engine marketing, atau email marketing.
Hal yang menjadi kunci dari tahap pertama ini adalah edukasi produk. Anda harus mengetahui bagaimana mengenalkan produk kepada calon pembeli dengan cara yang menarik. Perlu diingat, ada baiknya Anda menghindari untuk menyebutkan produk secara gamblang (hard-selling). Hard-selling hanya akan membuat produk yang Anda tawarkan lebih cepat dilupakan. yang penting mereka faham terlebih dahulu tentang masalah-masalah mereka dan mereka tau bahwa Anda ahli dalam msalah tersebut.
Tahap kedua
Setelah seseorang menjadi visitor, anda tidak boleh lengah. Masih ada potensi ia justru akan melupakan produk Usamah. Oleh karena itu, anda harus meningkatkan interest dari para visitor. Meningkatkan rasa ketertarikan dari calon pembeli memang tidak mudah. Anda harus mampu membuat produk yang ditawarkan terlihat menonjol jika dibandingkan dengan yang lain.
Setelah seseorang menjadi visitor, anda tidak boleh lengah. Masih ada potensi ia justru akan melupakan produk Usamah. Oleh karena itu, anda harus meningkatkan interest dari para visitor. Meningkatkan rasa ketertarikan dari calon pembeli memang tidak mudah. Anda harus mampu membuat produk yang ditawarkan terlihat menonjol jika dibandingkan dengan yang lain.
Caranya bisa dengan membuat tampilan website anda menjadi lebih user-friendly. Sehingga lebih profesional atau Cara Usamah dalam memprospek mereka saat komunikaasi chating lebih menyenangkan. Bisa juga menawarkan beberapa kelebihan dan keunggulan dari produk dari yang lainnya.
Intinya sampaikan kepada calon pelanggan kenapa mereka harus beli produk tersebut.
Selain itu, content marketing yang sifatnya menarik visitor untuk melakukan engagement. Anda juga bisa menarik perhatian calon pelanggan dengan konten yang relevan dan bermanfaat bagi mereka. Konten yang diminati pelanggan berupa infografik atau tutorial itu dapat menambah keyakinan untuk beli kepada anda.
BACA JUGA :Apa Itu Whatsapp Marketing?
Tahap Ketiga
Tahapanketiga ini adalah tahap dimana anda memfollow up mereka untuk segera closing atau membeli produk. misal dengan memberikan harga diskon, bonus spesial, penawaran terbatas waktu, dan semacamnya sehingga calon pelanggan Usamah segera memutuskan untuk membeli.
Tahapanketiga ini adalah tahap dimana anda memfollow up mereka untuk segera closing atau membeli produk. misal dengan memberikan harga diskon, bonus spesial, penawaran terbatas waktu, dan semacamnya sehingga calon pelanggan Usamah segera memutuskan untuk membeli.
Proses Follow up tentu tidak cukup sekali dua kali mungkin tiap orang akan berbeda-beda prosesnya. Ada yang closing atau langsung membeli setelah di follow up 1-2 kali ada juga yang lebih.
Cara kita dalam memfollow up akan sangat berpengaruh. Hindari kesan memaksa sehingga malah calon pelanggan anda akan menjauh. Karena kadang tidak semua calon pembeli anda bisa langsung mau membeli, mungkin ada yang menunggu gajian dulu, Ada yang menunggu keputusan dari pasanganya dan sebagainya.
Tahap Keempat
Setalah Prospek anda menjadi pembeli, tentu tidak boleh didiamkan saja anda perlu memelihara pelanggan.
Anda perlu menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga mereka memiliki sense of belonging terhadap produk atau jasa Usamah. Program referral dan loyalty program sangat cocok untuk diterapkan pada tahapan ini. Program-program ini akan membuat pelanggan lebih terikat dan secara tidak langsung menjadi marketer bagi perusahaan anda
Dalam tahap ini Anda juga harus melakukan evaluasi terhadap produk. Ajak pelanggan Anda untuk memberi masukan terhadap produk Anda. Hal ini tidak hanya akan membantu usaha Anda untuk berkembang, tetapi juga meningkatkan sense of belonging karena pelanggan akan merasa punya andil dalam mengembangkan produk.